Kamis, 03 Mei 2012

GENGHIS KHAN

Genghis Khan Mongolia: Чингис Хаан atau Tengis (Ocean, Sea), Chinggis Khaan, atau Činggis Qaγan) (1162–1227), dilahirkan dengan nama Temüjin (berarti "ironworker"), merupakan pendiri, Khan (penguasa) dan Khagan (kaisar) dari Kekaisaran Mongol, yang menjadi salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah setelah kematiannya. Dia menjadi berkuasa dengan menyatukan seluruh suku nomaden di Timur laur Asia. Setelah mendirikan kekasiaran Mongol dan memperoleh sebutan "Genghis Khan", Dia memulai Invasi Mongol terhadap Kara-Khitan Khanate, Caucasus, Kekaisaran Khwarezmid, Dinasti Xia Barat dan Dinasti Jin. Pada akhir hidupnya, Kekaisaran Mongol menduduki sebagian besar Asia tengah dan Cina. Sebelum Genghis Khan meninggal, dia memilih Ögedei Khan sebagai penerusnya dan membagi kerajaannya menjadi beberapa khanates (Khanates = daerah kekuasaan) diantara anak2xnya dan cucu2xnya. Dia meninggal pada 1227 setelah mengalahkan Tanguts. Dia dikuburkan di kuburan tanpa nama disuatu tempat di Mongolia pada tempat yang tidak diketahui. Keturunannya memperluas kekuasaan Kekaisaran Mongol ke sepanjang Eurasia dengan menaklukan dan atau membuat negara pengikut dari seluruh Cina modern, Korea, Caucasus, Negara2x Asia tengah, dan beberapa bagian besar Eropa Timur modern dan juga Timur Tengah. Dibalik kehebatan kekuatan militernya, Genghis Khan juga memajukan Kekaisaran Mongol dengan cara2x lain. Ia mendeklarasikan skrip Uyghur sebagai sistem penulisan Kerajaan Mongol. Dia juga meningkatkan toleransi religi di Kekaisaran Mongol, dan menciptakan suatu kekaisaran yang bersatu dari seluruh suku nomaden di Timur Laut Asia. Orang2x mongol sekarang sangat menghormatinya sebagai bapak pendiri Mongolia. Temüjin masih sedarah dengan Khabul Khan dari sisi ayahnya, Ambaghai and Qutula Khan yang memimpin konfederasi Mongol. Ketika Dinasti Jin dari Cina memindahkan dukungannya dari Mongol ke Tatars pada 1161, mereka menghancurkan Khabul Khan. Ayah Genghis, Yesügei (pemimpin suku Borjigin dan keponakan dari Ambaghai and Qutula Khan), muncul sebagai kepala penguasa dari suku2x Mongol, namun posisinya ditentang oleh suku rival Tayichi’ud, yang merupakan keturunan langsung dari Ambaghai. Ketika Tatars menjadi terlalu kuat pada 1161, Jin memindahkan dukungan mereka dari Tatars kepadaKeraits. Sungai Onon, Mongolia ketika musim gugur, sebuah wilayah dimana Temüjin dilahirkan dan tumbuh besar. Karena kurangnya catatan2x tertulis, sangat sedikit info fakta tentang kehidupan Temüjin ketika ia masih kecil. Temüjin dilahirkan pada 1162 di sebuah suku Mongol dekat gunung Burkhan Khaldun di dekat sungai Onon dan Kherlen Mongolia, tidak jauh dari ibukota Mongol sekarang Ulaanbaatar. Sejarah rahasia Mongol melaporkan bahwa ketika Temüjin lahir ia menggenggam sebuah kain berdarah di tangannya, sebuah tanda bawa ia ditakdirkan untuk menjadi pemimpin yang hebat . Dia adalah anak ketiga dari ayahnya Yesükhei, seorang kepala suku kecil Kiyad dan sekutu dari Ong Khan dari suku Kerait, dan juga anak tertua dari ibunya Hoelun. Menurut Sejarah rahasia, Temüjin dinamakan dari seorang kepala suku Tatar yang baru saja ditangkap oleh ayahnya. Nama ini juga mungkin berasal dari keluarga keturunan pandai besi. Suku Yesükhei dinamakan Borjigin (Боржигин), dan Hoelun dari Olkhunut, salah satu garis keturunan dari Onggirat tribe. Seperti suku lain, mereka adalah nomaden. Karena ayahnya adalah kepala suku, maka sebagai penerusnya, Temüjin berasal dari latar belakang yang mulia. Tingkat sosial yang tinggi ini memudahkan dalam meminta bantuan dan juga menyatukan suku2x Mongol lainnya. Temüjin mempunyai tiga saudara kandung bernama Khasar (atau Qasar), Khajiun, dan Temüge, juga seorang adik perempuan bernama Temülen (atau Temülin), juga dua saudara tiri bernama Bekhter dan Belgutei. Seperti kebanyakan suku nomaden dari Mongolia, awal kehidupan Temüjin sangat sulit. Ayahnya mengatur pernikahan untuknya, pada umur sembilan tahun, dia diantarkan oleh ayahnya kepada keluarga dari istrinya Börte, yang juga anggota suku yang sama seperti ibunya. Temujin harus berada disana melayani Sansar, kepala dari keluarga istrinya, sampai ia mencapai umur pernikahan yaitu 12 tahun. Ketika dalam perjalanan pulang, ayahnya bertemu dengan suku Tatars, yang sudah lama merupakan musuh dari suku Mongol, dan dia diracuni oleh makanan yang mereka tawarkan. Setelah mendengar ini, Temüjin kembali pulang untuk mengambil alih posisi ayahnya sebagai "Khan" dari sukunya; namun, suku ayahnya menolak untuk dipimpin oleh seorang anak yang begitu muda. Mereka meninggalkan Hoelun (Ibu Genghis) dan anak2xnya, meninggalkan mereka tanpa perlindungan. Selama beberapa tahun, Hoelun dan anak2xnya hidup dalam kemiskinan, Ketika pada suatu perburuan Temüjin yang berumur 13 tahun membunuh saudara tirinya Bekhter, dalam sebuah pertarungan mengenai hasil perburuan. Insiden ini memperkuat posisinya sebagai kepala dari keluarganya. Pada insiden lain di 1182 ia ditangkap dan dijadikan tawanan dalam serbuan dari mantan sekutu ayahnya, suku Bjartskular ("Serigala"). Suku Bjartskular menahan Temüjin (Dikabarkan dengan menggunakan belenggu), namun dengan bantuan dari pengawas yang simpatik, Ayah dari Chilaun (Yang nantinya menjadi salah satu Jendral dari Genghis Khan), ia berhasil melarikan diri dalam kegelapan malam dengan bersembunyi pada sebuah celah sungai. Pada waktu inilah Jelme dan Arslan, dua Jendral masa depan Genghis Khan bergabung dengannya. Reputasi Temüjin juga semakin terkenal setelah pelariannya dari Bjartskular. Pada saat ini, tidak ada konfederasi dari suku2x Mongol yang bersatu secara politik, dan pernikahan sering digunakan upaya untuk memperoleh persekutuan secara sementara. Temujin tumbuh mengamati kekerasan suhu politik Mongol, yang juga berkaitan dengan peperangan antar suku, pencurian, sergapan, korupsi dan berlanjutnya pembalas dendam yang terjadi antara konfederasi2x tersebut, semua digabungkan juga dengan intervensi dari bangsa asing seperti Dinasti cina dari selatan. Ibu Temüjin, Ho'elun mengajarkan padanya pelajaran mengenai suhu politik yang tak stabil di Mongol, terutama yang dibutuhkan untuk aliansi. Seperti diatur oleh ayahnya, Temüjin menikahi Börte dari suku Olkut'hun ketika dia berumur 16 tahun untuk memperkuat aliansi antara kedua suku mereka. Börte mempunyai empat anak, Jochi (1185–1226), Chagatai (1187—1241), Ögedei (1189—1241), dan Tolui (1190–1232). Genghis Khan juga punya banyak anak lainnya dari istri2xnya, tapi mereka semua tidak dimasukkan dalam urutan, dan catatan mengenai anak2x perempuannya tidak ada. Segera setelah pernikahan Börte's dengan Temüjin, ia diculik oleh suku Merkits, dan diceritakan diberikan sebagai istri. Temüjin menyelamatkannya dengan bantuan dari teman dan rival masa depannya Jamuka, dan pelindungnya, Ong Khan dari suku Kerait. Ia melahirkan anaknya, Jochi, sembilan bulan kemudian, mengaburkan isu atas asal usulnya. Meski ada spekulasi mengenai Jochi, Börtelah yang dipilihnya menjadi permaisurinya, meski Temüjin tetap mengikuti tradisi dengan mengambil beberapa selir lainnya. Temüjin memulai perjalanan panjang menuju kekuasaanya dengan menawarkan dirinya sebagai sekutu (atau, menurut sumber lain, pengikut) untuk anda (saudara yang diangkat dengan sumpah) ayahnya, Toghrul, yang merupakan Khan dari suku Kerait, dan lebih dikenal dengan sebutan Cina Ong Khan (atau "Wang Khan"), yang dianugerahkan Kekaisaran Jin untuknya pada 1197. Hubungan ini pertama kali terjadi ketika Börte ditangkap oleh suku Merkits; Toghrul lah yang dimintai bantuan oleh Temüjin. Sebagai balasan, Toghrul menawarkan 20,000 pejuang Kerait warriors dan menyarankan bahwa ia juga meminta bantuan dari teman kecilnya Jamuka, yang telah menjadi Khan (Pemimpin) dari sukunya sendiri suku Jadaran. Meski operasi itu sukses dan berhasil merebut kembali Börte dan kekalahan telak suku Merkits, Hal ini juga menyebabkan perpecahan antara kedua sahabat, Temüjin dan Jamuka. Temüjin telah mengucapkan sumpah saudara (anda) dengan Jamuka sebelumnya, dan mereka telah bersumpah untuk saling setia satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar